Selasa, 15 April 2014

TAK KURANG 10 MENIT LEBIH DEKAT



Tak Kurang 10 MENIT Lebih Dekat


Didalam kehidupan tentunya manusia memiliki tujuan hidup yang ingin dicapai. Berusaha dan berdoa merupakan langkah pasti untuk meraih segenap tujuan hidupnya. Banyak rintangan yang akan  membentang di setiap jalannya, namun manusia tentunya akan melewati rintangan tersebut. Karena hukum kehidupan selalu terpaut dengan waktu. Cepat atau lambat, siap atau tidak siap, dan yakin atau belum yakin , manusia akan menghadapi rintangan tersebut. Begitun dengan saya yang memiliki tujuan hidup. Mungkin disaat ini tujuan hidup saya belum lah jelas, saya bagai berada dipula antaberata yang bingung arah pulang. Mungkin hal ini disebabkan saya masih mencari jati diri saya yang sebenarnya. Tetapi yang saya rasakan saat ini mengenai tujuan hidup saya adalah selalu ingin mencari hal baru. Hal baru yang saya maksud adalah sesuatu yang belum pernah saya lakukan namun menjadi ketakutan atau rasa penasaran dalam diri saya. Salah satu contohnya ialah, saya masuk kuliah jurusan Ekonomi Akuntansi merupakan kegiatan hal baru dalam hidup saya, sebab dasar saya bukanlah IPA atau IPS, melainkan teknik kendaraan ringan atau sering disebut TKR. Mencari hal baru memang tidaklah sulit, namun mencari makna dibalik itu semua adalah yang paling tersulit. Sebab saya pernah merasakan hal yang tidak mengenakan, ketika itu saya berharap waktu dapat diputar kembali, dan tidak memilih hal tersebut. Mungkin semua itu kini menjadi pengalaman dalam diri saya.  Tetapi saya berkeinginan tujuan hidup saya untuk kedepannya adalah selalu berusaha menjadi yang terbaik dan melakukan yang terbaik untuk keluarga saya, orang-orang yang berada disamping saya, maupun negeri yang saya cinta ini.

            Tujuan hidup tentunya dapat dihubungan dengan cita-cita. Cita-cita merupakan angan-angan yang ingin dicapai, sehingga menjadi patokan atau sasaran tujuan hidup. Sejak saya kecil hingga sampai saat ini, cita-cita  yang saya ingin raih banyak mengalami perubahan drastis. Mulai dari profesi inilah, itulah dan lain-lain. Dari beberapa cita-cita yang ingin diraih, saya ingin meraih angan-angan saya menjadi seorang seniman. Sebab menurut saya pribadi hanya profesi seniman yang mampu menembus batas olah fikir akal dan fikiran, dan menurut saya pula, seorang seniman selalu mencari hal baru didalam kehidupan ini. Mungkin salah satu contoh dari alasan saya tersebut adalah seorang yang berprofesi sebagai seniman mampu menafsirkan bentuk seperti dewa, surga ataupun neraka yang dilakukan dengan keahliannya. Seperti misalnya pelukis dengan lukisannya, atau pemahat dengan patungnya Tentunya untuk menafsirkan sesuatu yang belum pernah dilihat dalam hidup ini adalah hal tersulit. Oleh karena itu pula sangat sulit bagi profesi lain untuk sekedar menafsirkannya saja. Saya menyukai seni atas dasar bahwa seni ada dalam diri manusia dan kehidupan ini. Mungkin pendapat saya tidak 100% benar, namun tidak salah pula jika pendapat saya menjadi dasar alasan saya menyukai seni. Ketika orang sunda berbicara dengan orang ambon, tentu ada pertemuan dua seni. Dapat dibedakan logat dan nada yang terucap dari kedua orang tersebut, dan perbedaan itulah yang menurut saya seni. Seni merupakan sesuatu hal yang menurut saya tidak boleh ditawar ataupun ditolak. Sebab seni itulah yang menjadi dasar manusia berkembang dan berdiri dengan pasti.

            Dibalik sebuah cita-cita tentunya akan banyak proses yang dilalui, salah satu proses tersebut adalah melalui pendidikan. Pendidikan bisa dikatakan sebagai batu locatan untuk meraih angan-angan. Dengan melalui proses pendidikan, cita-cita serasa ada di depan mata atau singkatnya hanya selangkah lagi dapat meraihnya. Kini saya telah duduk sebagai mahasiswa, kejuruan yang saya ambil adalah Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi. Memang bila disangkut-pautkan dengan cita-cita saya tentu tidak berhubungan, tetapi saya percaya semua itu kelak akan ada hubungannya. Menurut saya pribadi, Ilmu tidak mengenal batas atau hubungan kedepan, sebab ilmu mengalir dinamis. Setiap ilmu pasti akan bermuara kesuatu lautan besar yaitu fikiran. Jadi walau tidak ada hubungannya tapi tentu akan berguna untuk saya kedepannya. Saya masuk kedalam kejuruan ini awalnya oleh saran abang ipar saya, karena niat awal saya masuk kedalam kejuruan bahasa Indonesia. Pada awalnya saya berfikir kejuruan yang disarankan abang saya lebih terfokus dalam berhitung, tetapi setelah saya merasakan, ternyata kejuruan ini lebih terfokus kelogika, sebab bagi saya pribadi hampir semua pelajarannya banyak memakai logika.

            Setiap manusia dalam meraih cita-citanya, tentu terdapat faktor yang akan mendorong ataupun menghambatnya. Semua itu terjadi sebagai tanda perjuangan untuk mewujudkan keinginannya. Saya sebagai manusia yang memiliki angan-angan tentunya memiliki faktor penghambat dan pendorong. Faktor pengambat yang paling utama yaitu dari diri saya pribadi. Terkadang saya tidak fokus dalam mengejar cita-cita atau impian selama ini. Saya lebih menyukai sesuatu yang mengalir apa adanya namun tidak lepas kontrol. Jika selalu terfokus membuat rasa keinginan menggapainya menjadi berkurang. Mungkin penghambat yang kedua adalah saya masih menggali atau mencari tahu tentang bakat atau keahlian yang saya miliki, sebab bakat bisa dikatakan sebagai petunjuk masa depan bila diketahui, dan bila di asah, bakat menjadi kunci masa depan. Dan mungkin yang ketiga dari faktor penghambat saya adalah sifat negatif yang saya miliki. Tentunya ini akan sangat berpengaruh, karena sangat berperan pada sisi kejiwaan rohani atau batin yang membuat diri saya merasa ingin mencapai impian saya. 

            Dalam meraih impian atau cita-cita, bukan hanya faktor penghambat saja yang dimiliki, tetapi ada faktor yang mampu membuat manusia bertahan dan melawan kesulitan, faktor itu disebut faktor pendorong. Untuk meraih angan-angan yang selama ini saya impikan, begitu banyak faktor pendorong yang telah saya rasakan. Faktor pendorong pertama ialah dari keluarga saya. Keluarga saya memberikan kebebasan untuk anak-anaknya dalam menentukan masa depannya. Dengan kebebasan tersebut membuat saya menjadi tanpa beban dalam meraih angan-angan, sehingga saya dapat menentukan dan menjalankan cita-cita yang saya inginkan dengan tulus. Kebebasan itu pun mengajarkan saya arti kehidupan, sehingga tanpa disadari ataupun disadari, perlahan pola berfikir saya menuju kedepan. Selanjutnya faktor pendorong berikutnya adalah dukungan atau rasa semangat yang selalu diberikan baik oleh keluarga saya maupun orang yang berada disamping saya. Ini salah satu hal penting, ketika saya drop atau terpuruk, pemberian semangatlah yang menjadi obat berkhasiat yang dapat membuat saya bangkit kembali. Faktor berikutnya adalah berdoa kepada yang maha kuasa. Sebab dengan ridhonya hal sulit menjadi mudah. Sehingga dapat dimudahkan dalam mencapai cita-cita.

            Manusia diciptakan tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Semua itu bertujuan agar menyadarkan manusia bahwa dalam diri setiap manusia memiliki sisi negatif atau kekurangan. Sehingga manusia tidak perlu menyombongkan dirinya atas manusia lain. Tentunya saya pun tak luput dari kelebihan dan kekurangan yang terdapat dalam diri saya. Kekurangan yang terdapat dalam diri saya ialah:

  • ·         Belum bisa mengatur emosi dan egois,
  • ·         Suka menyepelekan sesuatu, khususnya hal kecil,
  • ·         Belum bisa seutuhnya memotivasi diri sendiri,
  • ·         Sulit bergaul,
  • ·         Mudah lupa
  • ·         Masih suka cerobah atau tidak detail.

Adapun kelebihan yang saya miliki menurut saya pribadi:

  • ·         Menghargai pertemanan,
  • ·         Cukup baik,
  • ·         Cukup suka membantu,
  • ·         Berfikir optimis,
  • ·         Mau berusaha,
  • ·         Cukup memiliki rasa tanggung jawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Followers