Berawal
dari niat menuju tekat.
Dan
berawal dari keterpaksaan menjadi rutinitas.
Mungkin
hal itu yang tergambar dari kita.
Berawal
bukan dari orang yang hebat, yang kuat, dan sepemikiran.
Kita
hanya orang-orang yang mencari jati diri dan kepastian.
Sifat
merupakan ciri khas stiap insan.
Perbedaan
sifat mutlak ada dalam diri kita.
Tapi
ada kesamaan di stiap perbedaan itu.
Perdebatan,
pertentangan dan perselisihan, meracik batin kita agar menyatu.
Selalu
ada luka dibalik senyum canda ria.
Mungkin
arti pengorbanan saat itu adalah luka.
Tapi
karena luka itu kita menjadi satu.
Setelah
ribuan kali matahari naik turun di angkasa.
Semakin
erat ikatan batin yang tertanam.
Ditempa
bersama membuat kita memiliki pemikirin yang berkembang.
Kita
mulai berpendapat, terkadang kesuksesan berawal dari
ketidaksempurnaan.
Sebab
kesuksesan hadir disaat kita belajar dari kesalahan dan mengatasinya.
Hal
itu yang membuat kita mengerti sepercik arti kehidupan.
Tiga
tahun sudah kita ditempa secara bersama-sama.
Begitu
banyak hal yang dijalani dan dilewati.
Suka
duka akan dijadikan pengalaman hidup yang tak terlupakan.
Biarkan
stiap goresan pengalaman menyayat-nyayat dibenak kita.
Kelak
kita akan tertawa melihat masa-masa itu.
Kini
kita sudah berdiri di alas yang berbeda.
Berdiri
dan berlari kearah tujuan nya masing-masing.
Bukan
pertanda perpisahan.
Melainkan
pertanda kejutan jika kelat kita bertemu.
Kita
bermimpi dimasa ini, tapi berkreasi dimasa mendatang.
Meski
tidak satu drap, tapi langkah ini serentak akan menghancurkan
kekalutan dalam diri.
Kepastian
dan kepercayaan adalah barang langkah yang harus dijaga.
Biarkan
setiap butiran keringat menjadi saksi kerasnya medan yang terjal.
Bongkar
kepalsuan dalam diri.
Tebas
habis rantai yang membelit hati nurani.
Sikat
semua sepercik cahaya untuk kepala kita.
Tiba
waktunya, masa depan yang menanti kita.
SalaM
JabaT EraT