Tak Kurang 10 MENIT Lebih
Dekat
Didalam
kehidupan tentunya manusia memiliki tujuan hidup yang ingin dicapai. Berusaha
dan berdoa merupakan langkah pasti untuk meraih segenap tujuan hidupnya. Banyak
rintangan yang akan membentang di setiap
jalannya, namun manusia tentunya akan melewati rintangan tersebut. Karena hukum
kehidupan selalu terpaut dengan waktu. Cepat atau lambat, siap atau tidak siap,
dan yakin atau belum yakin , manusia akan menghadapi rintangan tersebut.
Begitun dengan saya yang memiliki tujuan hidup. Mungkin disaat ini tujuan hidup
saya belum lah jelas, saya bagai berada dipula antaberata yang bingung arah
pulang. Mungkin hal ini disebabkan saya masih mencari jati diri saya yang
sebenarnya. Tetapi yang saya rasakan saat ini mengenai tujuan hidup saya adalah
selalu ingin mencari hal baru. Hal baru yang saya maksud adalah sesuatu yang
belum pernah saya lakukan namun menjadi ketakutan atau rasa penasaran dalam
diri saya. Salah satu contohnya ialah, saya masuk kuliah jurusan Ekonomi
Akuntansi merupakan kegiatan hal baru dalam hidup saya, sebab dasar saya
bukanlah IPA atau IPS, melainkan teknik kendaraan ringan atau sering disebut
TKR. Mencari hal baru memang tidaklah sulit, namun mencari makna dibalik itu
semua adalah yang paling tersulit. Sebab saya pernah merasakan hal yang tidak
mengenakan, ketika itu saya berharap waktu dapat diputar kembali, dan tidak
memilih hal tersebut. Mungkin semua itu kini menjadi pengalaman dalam diri saya.
Tetapi saya berkeinginan tujuan hidup
saya untuk kedepannya adalah selalu berusaha menjadi yang terbaik dan melakukan
yang terbaik untuk keluarga saya, orang-orang yang berada disamping saya,
maupun negeri yang saya cinta ini.
Tujuan hidup tentunya dapat dihubungan dengan cita-cita.
Cita-cita merupakan angan-angan yang ingin dicapai, sehingga menjadi patokan
atau sasaran tujuan hidup. Sejak saya kecil hingga sampai saat ini,
cita-cita yang saya ingin raih banyak
mengalami perubahan drastis. Mulai dari profesi inilah, itulah dan lain-lain.
Dari beberapa cita-cita yang ingin diraih, saya ingin meraih angan-angan saya
menjadi seorang seniman. Sebab menurut saya pribadi hanya profesi seniman yang
mampu menembus batas olah fikir akal dan fikiran, dan menurut saya pula,
seorang seniman selalu mencari hal baru didalam kehidupan ini. Mungkin salah
satu contoh dari alasan saya tersebut adalah seorang yang berprofesi sebagai seniman
mampu menafsirkan bentuk seperti dewa, surga ataupun neraka yang dilakukan
dengan keahliannya. Seperti misalnya pelukis dengan lukisannya, atau pemahat
dengan patungnya Tentunya untuk menafsirkan sesuatu yang belum pernah dilihat
dalam hidup ini adalah hal tersulit. Oleh karena itu pula sangat sulit bagi
profesi lain untuk sekedar menafsirkannya saja. Saya menyukai seni atas dasar
bahwa seni ada dalam diri manusia dan kehidupan ini. Mungkin pendapat saya
tidak 100% benar, namun tidak salah pula jika pendapat saya menjadi dasar
alasan saya menyukai seni. Ketika orang sunda berbicara dengan orang ambon,
tentu ada pertemuan dua seni. Dapat dibedakan logat dan nada yang terucap dari
kedua orang tersebut, dan perbedaan itulah yang menurut saya seni. Seni
merupakan sesuatu hal yang menurut saya tidak boleh ditawar ataupun ditolak.
Sebab seni itulah yang menjadi dasar manusia berkembang dan berdiri dengan
pasti.
Dibalik sebuah cita-cita tentunya akan banyak proses yang
dilalui, salah satu proses tersebut adalah melalui pendidikan. Pendidikan bisa
dikatakan sebagai batu locatan untuk meraih angan-angan. Dengan melalui proses
pendidikan, cita-cita serasa ada di depan mata atau singkatnya hanya selangkah
lagi dapat meraihnya. Kini saya telah duduk sebagai mahasiswa, kejuruan yang
saya ambil adalah Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi. Memang bila
disangkut-pautkan dengan cita-cita saya tentu tidak berhubungan, tetapi saya
percaya semua itu kelak akan ada hubungannya. Menurut saya pribadi, Ilmu tidak
mengenal batas atau hubungan kedepan, sebab ilmu mengalir dinamis. Setiap ilmu
pasti akan bermuara kesuatu lautan besar yaitu fikiran. Jadi walau tidak ada hubungannya
tapi tentu akan berguna untuk saya kedepannya. Saya masuk kedalam kejuruan ini
awalnya oleh saran abang ipar saya, karena niat awal saya masuk kedalam
kejuruan bahasa Indonesia. Pada awalnya saya berfikir kejuruan yang disarankan
abang saya lebih terfokus dalam berhitung, tetapi setelah saya merasakan,
ternyata kejuruan ini lebih terfokus kelogika, sebab bagi saya pribadi hampir
semua pelajarannya banyak memakai logika.
Setiap manusia dalam meraih cita-citanya, tentu terdapat
faktor yang akan mendorong ataupun menghambatnya. Semua itu terjadi sebagai
tanda perjuangan untuk mewujudkan keinginannya. Saya sebagai manusia yang
memiliki angan-angan tentunya memiliki faktor penghambat dan pendorong. Faktor
pengambat yang paling utama yaitu dari diri saya pribadi. Terkadang saya tidak
fokus dalam mengejar cita-cita atau impian selama ini. Saya lebih menyukai
sesuatu yang mengalir apa adanya namun tidak lepas kontrol. Jika selalu
terfokus membuat rasa keinginan menggapainya menjadi berkurang. Mungkin penghambat
yang kedua adalah saya masih menggali atau mencari tahu tentang bakat atau
keahlian yang saya miliki, sebab bakat bisa dikatakan sebagai petunjuk masa
depan bila diketahui, dan bila di asah, bakat menjadi kunci masa depan. Dan
mungkin yang ketiga dari faktor penghambat saya adalah sifat negatif yang saya
miliki. Tentunya ini akan sangat berpengaruh, karena sangat berperan pada sisi
kejiwaan rohani atau batin yang membuat diri saya merasa ingin mencapai impian
saya.
Dalam meraih impian atau cita-cita, bukan hanya faktor
penghambat saja yang dimiliki, tetapi ada faktor yang mampu membuat manusia
bertahan dan melawan kesulitan, faktor itu disebut faktor pendorong. Untuk
meraih angan-angan yang selama ini saya impikan, begitu banyak faktor pendorong
yang telah saya rasakan. Faktor pendorong pertama ialah dari keluarga saya.
Keluarga saya memberikan kebebasan untuk anak-anaknya dalam menentukan masa
depannya. Dengan kebebasan tersebut membuat saya menjadi tanpa beban dalam
meraih angan-angan, sehingga saya dapat menentukan dan menjalankan cita-cita
yang saya inginkan dengan tulus. Kebebasan itu pun mengajarkan saya arti
kehidupan, sehingga tanpa disadari ataupun disadari, perlahan pola berfikir
saya menuju kedepan. Selanjutnya faktor pendorong berikutnya adalah dukungan
atau rasa semangat yang selalu diberikan baik oleh keluarga saya maupun orang
yang berada disamping saya. Ini salah satu hal penting, ketika saya drop atau
terpuruk, pemberian semangatlah yang menjadi obat berkhasiat yang dapat membuat
saya bangkit kembali. Faktor berikutnya adalah berdoa kepada yang maha kuasa. Sebab
dengan ridhonya hal sulit menjadi mudah. Sehingga dapat dimudahkan dalam
mencapai cita-cita.
Manusia diciptakan tentunya memiliki kelebihan dan
kekurangan. Semua itu bertujuan agar menyadarkan manusia bahwa dalam diri
setiap manusia memiliki sisi negatif atau kekurangan. Sehingga manusia tidak
perlu menyombongkan dirinya atas manusia lain. Tentunya saya pun tak luput dari
kelebihan dan kekurangan yang terdapat dalam diri saya. Kekurangan yang
terdapat dalam diri saya ialah:
- · Belum bisa mengatur emosi dan egois,
- · Suka menyepelekan sesuatu, khususnya hal kecil,
- · Belum bisa seutuhnya memotivasi diri sendiri,
- · Sulit bergaul,
- · Mudah lupa
- · Masih suka cerobah atau tidak detail.
Adapun kelebihan yang saya
miliki menurut saya pribadi:
- · Menghargai pertemanan,
- · Cukup baik,
- · Cukup suka membantu,
- · Berfikir optimis,
- · Mau berusaha,
- · Cukup memiliki rasa tanggung jawab.